Tuesday 8 June 2010

Banda Aceh - Sigli - Pidie

Banda Aceh
untuk kedua kalinya ke kota ini, kembali menikmati mesjid Baiturahman dan nasi gurih pak rasyid di depan mesjid pagi hari sambi menyeruput teh tarik.
perjalanan berlanjut ke museum tsunami di blang padang, tepat di depan lapangan blang padang dan pemakaman Kerkhoff atau kuburan tentara belanda.
museum tsunami masih terbilang baru karena bangunan 4 lantai senilai 60 milyar hasil rancangan anak negeri lulusan ITB diresmikan 2009 lalu.
tidak dipungut bayaran untuk masuk museum ini. hanya saja disarankan untuk mengisi kotak amal seikhlasnya.
tahap awal masuk museum, kita akan berjalan di lorong diantara tembok tinggi yang dialiri air yang cukup deras. menggambarkan atau mengilustrasikan bagaimana tingginya air tsunami yang datang menyapu kota.
kemudian kita akan masuk ke sebuah corong/tabung yang sangat tinggi dimana di ujung atas corong tersebut ada tulisan ALLAH. menandakan saat kita tersadar dari bencana, ada Tuhan yang masih menolong kita.
lalu selanjutnya kita akan mengitari corong tersebut dan sampailah ke jembatan yang di atasnya langit-langitnya bergantung puluhan bendera luar negeri yang merupakan negara-negara yang membantu NAD pasca tsunami, termasuk menjadi donatur pendirian museum ini kali ya...uniknya saat melewati jembatan, saya bisa melihat di kejauhan deretan batu nisan dari makam tentara belanda, yang tepat bersebelahan museum ini.
melewati jembatan menuju lantai berikutnya, akan ada ruangan-ruangan yang merupakan pameran foto-foto NAD before, after dan masa rehabilitas tsunami. selain itu ada juga televisi yang menyiarkan video-video amatir yang merekam kejadian saat tsunami.
naik lagi dua lantai, sampailah di atap terbuka dari museum tsunami dimana kita bisa melihat hampir seluruh kota banda aceh hingga ke laut lepas. tempat ini pun diandaikan sebagai bukit penyelamatan, tak sekedar atap terbuka dari sebuah museum. dan bila suatu hari nanti tsunami terjadi kembali, maka tempat ini pun bisa menjadi tempat penyelamatan warga banda aceh.
malam menjelang, saatnya makan. kembali makan nasi gurih ditemani orang tua angkat crew antv saat meliput kejadian tsunami.

dari museum tsunami, kita ke Lok Ngah, tepatnya di pantai Lampuuk. pantai pasir putih membentang panjang sekitar 6 km dengan latar belakang perbukitan hijau dan diduga suka menjadi tempat pertemuan hiu dan penyu.
ratusan warga banda aceh maupun turis meramaikan pinggiran bibir pantai dengan berbagai aktifitas berenang, main air, main pasir, hingga berjemur. termasuk bersantai di gubuk-gubuk anyaman bambu menikmati kelapa muda atau ikan bakar.
tak ada salahnya mencoba banana boat mengitari lekukan pantai sambil memandangi perbukitan hijau. rona air laut biru dan kehijauan menjadi kontras saat matahari terbenam. sayang, rona bulat sempurna matahari terhalang awan.

Pidie
bukan wisata laut seperti Lok Ngah. tapi mengunjungi kerajinan sulaman yang sudah turun-temurun. pemberdayaan sekitar 500 wanita untuk melakukan kerajinan sulaman, dari mulai mengerjakan sketsa gambar sulam, menyulam, hingga merenda. upah mulai 5 ribu hingga ratusan ribu rupiah tergantung kesulitan sulaman yang dikerjakan. mulai dari kipas kecil, payung, baju pengantin, hingga latar pelaminan yang lebar, ada di toko ini.

Sigli
sebuah kota yang tengah berkembang. tak jauh dari banda aceh. tak sampai 2 jam perjalanan dari banda aceh. dan tidak ada macet disini. (senangnya)
makanan tak jauh beda dari banda aceh.
restoran dua berlian termasuk yang terkenal karena masakan antara masakan padang seperti gulai, rendang, berbagai jenis balado dan masakan aceh/melayu seperti ikan sungai (lupa namanya) soal harga, bisa disamakan dengan resto padang sederhana di jakarta.
atau cobalah ke alun-alun kota dekat pendopo bupati, ada mie kepiting dan pas banget ketemu mie kepiting telur. (yummy!) rasa mie aceh menurut lidahku hampir sama semua. yang membedakan hanyalah isinya. saat mie berisi kepiting biasa dengan kepiting telur, tentunya akan berbeda karena kadar lemak dan tingkat kegurihan masih lebih pada kepiting telur. rasa mie berisi cumi dengan udang, tentunya berbeda, karena kaldu yang dihasilkan kulit udang berbeda dengan yang dihasilkan cumi saat dicampur dengan rempah-rempah.
sayang, roti canai durian sedang tidak ada karena musim durian sudah selesai. padahal durian pidie/sigli sangat terkenal.

pantai alun-alun
salah satu hiburan di sigli ya pantai ini. pantai mirip ancol, hanya saja airnya lebih jernih dan pasirnya lebih putih. batu-batu di pinggir pantai mirip foto-foto di bangka belitung hanya saja tidak sebesar di Babel. selain itu ada tugu bola dunia di dekat pantai ini. bola raksasa berwarna kuning keemasan berisi nama-nama dan ayat Al-Qur'an.

last but not least, perjalanan ke provinsi NAD cukup berkesan. meski tak sempat melakukan eksplorasi ke tempat wisata lainnya karena faktor waktu dan keuangan. sebab wisata ke provinsi ini cukup menghabiskan kocek anda. harga makanan jauh lebih mahal daripada di yogyakarta. belum lagi harga sewa mobil ataupun penginapan yang nyaman. pengelolaan tempat wisata dan hiburan, sepertinya belum mendapat perhatian dari pemerintah (kecuali sabang ya...)
hehehehe
have a nice travelling!

No comments:

Post a Comment