Thursday 20 August 2009

Arok Dedes

Rating:★★★
Category:Books
Genre: History
Author:Pramoedya Ananta Toer
Arok, anak pungut yang tidak jelas asal usulnya, tapi mampu menarik perhatian para kaum brahmana.
Dedes, perawan tercantik di kediri putri brahmana mpu Parwa, yang diculik Tunggul Ametung dan dipaksa menikah dengannya.
Tunggul Ametung, penguasa yang diangkat dari kaum papa. tapi kemudian lupa karena harta dan wanita.
roman epik kerajaan wangsa isyana, kudeta pertama di tanah jawa, kudeta paling sederhana dan sedikit menggunakan kekerasan.
Arok, bukanlah bangsa satria maupun brahmana, tapi kecerdasannya menguasai sansekerta di usia 20 tahun mampu memukau para kaum brahmana. ia pun dipercaya para kaum brahmana untuk menumbangkan tunggul ametung. bukan dengan adu pasukan, tapi justru dengan menjadi pembantu setia atau salah satu panglima strategi perang tunggul ametung.
arok, pun mampu menawan hati dedes yang terpukau dengan kepandaian arok menguasai sansekerta.
menguasai psikologis sang penguasa, memanjakan penguasa, mendewakan sang penguasa, sehingga begitu mudah menumbangkannya tanpa harus membunuhnya sekalipun dengan keris terbaik buatan mpu gandring.
kisah kudeta yang sebenarnya, mungkin masih terjadi di indonesia, yang sangat sederhana.
kursi kuasa tunggul ametung banyak diperebutkan, mulai dari ulama kepercayaan tunggul ametung, hingga mpu gandring yang menguasai persenjataan dan merupakan satu-satunya pembuat senjata saat itu yang masih berupa keris dan tombak.
arok mampu menguasai semuanya, termasuk yang melakukan fitnah kepadanya, termasuk yang membencinya, termasuk yang menginginkannya.
hanya sayang, wanita juga yang menghancurkannya. dedes dengan segala ke-brahmana-annya, egonya, menguasai kekuasaan dan enggan melepaskannya seperti mendendam.
padahal titah arok sudah jelas kepada kedua istrinya (umang, yang dinikahi lebih dulu dan dedes, setelah tunggul ametung mati) bahwa "janganlah kalian saling bertengkar karena akan membawa malapetaka dan bencana"
jadi siapa bilang perempuan tidak bisa menguasai dunia? justru lebih "racun" jika ia mau dan bisa.
sayang, pramoedya tidak bisa menyelesaikan roman ini lebih lanjut karena beliau sudah meninggal. padahal gw pengen banget tahu kelanjuta perebutan kekuasaan antara anak-anak arok, dedes, umang dan tunggul ametung.

4 comments:

  1. ahaksss hakssss bisa aja perempuan menguasai....

    ReplyDelete
  2. sebenarnya atau lebih tepatnya bukan "menguasai" tapi mempengaruhi atau to influence...hehehehe tapi lewat itulah ia mendapatkan apa yang dikehendakinya..

    ReplyDelete
  3. dua tiga kali baca baru aku paham cerita kamu ini...

    ReplyDelete
  4. that's fine. saya maklum karena ini cerita kerajaan di jawa tempo dulu...

    ReplyDelete