Saturday 26 July 2008

Jalan Raya Pos, Jalan Daendels

Rating:★★★★
Category:Books
Genre: History
Author:Pramoedya Ananta Toer
I always love his books. bicara soal fakta, pram mungkin masih sulit dibandingi penulis indonesia lainnya. meski setiap penulis punya style-nya sendiri. lewat buku ini kita diajak mengetahui setiap kota yang dilewati jalan raya pos 1000 km yang dibuat daendels dari anyer - panarukan. gw hanya tahu 0 km dari anyer ada sebuah menara (karena waktu liputan lintas lebaran pernah nyasar dan meliput menara di sini. ada tandanya lho...tapi sayang warga hanya dipakai sekedar piknik liburan semata...)
kembali ke buku pram, setiap kota punya cerita. sisi lain yang mungkin kita tidak pernah tahu. lewat tokoh "aku" entah itu representasi dari pram atau bukan, "aku" menceritakan perjalanannya (atau mungkin memori) di setiap kota yang dilalui jalan raya pos. diawali dengan sejarah jalan raya pos melewati kota, sejarah kota, hal unik tentang kota, hingga pengalaman unik lainnya.
"aku" bisa menjadi tentara yang disersi dan mencoba mendapatkan fasilitas di masyarakat dengan "gratis", pengalaman di penjara tangerang, berteman dgn para digulis (eks tahanan digul) atau buruis (eks tahanan pulau buru), atau sekedar menjadi warga biasa yang melewati jalan tsb dgn sepeda onthel. kumpulan cerita dan pengalaman pram dikumpulkan menjadi sebuah cerita. di akhir cerita setelah kota panarukan, koesalah (saudara pram) melengkapinya dengan kisah singkat seorang Daendels.
sebuah pembangunan jalan yang termasuk paling cepat di dunia saat itu yaitu pembangunan 1000 km hanya dalam setahun tapi menghabiskan ratusan ribu rakyat indonesia dan (mungkin) genosida yang tak pernah terungkap seperti saat belanda melakukannya di bandanaira.
mungkin karena setiap raja di beberapa kota yg dilalui di jalan tersebut berterima kasih karena dibuatkan jalan, tanpa melihat bahwa banyak rakyatnya yang terkena kerja rodi, atau para petani yang dipaksa menanam karena belanda dan pasukannya kekurangan makanan dan uang, mungkin bangsa kita memang selalu menjadi budak bagi bangsa penjajah maupun bangsa sendiri.
genosida yang tidak pernah terungkap, kita melewati tanpa mengetahui sejarah bangsa, kita bahkan memperbaiki menunggu lobang menganga lebar atau orderan saat lebaran tiba....
aku ingat perkataan seseorang bahwa rakyat tak butuh pemerintah, tapi butuh nasi. pemerintah yang butuh rakyat untuk melegitimasi kekuasaannya. tapi saat berkuasa, adakah yang ingat rakyat yang membantunya? hehehehe
sok kritis ya....padahal gw juga masih menjadi budak karena belum bisa menciptakan lapangan kerja untuk orang lain....

10 comments:

  1. klo sudah punya kekuasaan, manusia cenderung lupa masa lalunya.... saya mungkin juga getu... jd tolong ingetin ntar ya mbak blanche.... ;)

    ReplyDelete
  2. terima kasih...tapi saya hanya orang biasa....

    ReplyDelete
  3. biasa-biasa aja ato luar biasa?? ;)

    ReplyDelete
  4. bukan luar biasa tapi biasa di luar...

    ReplyDelete
  5. yup dari mukanya dah keliatan org "luaran"..... hehehehe

    ReplyDelete
  6. kamsudnya?gw asli indonesia lho...hahaha

    ReplyDelete
  7. maksudnya doyan ngeluyur di luar..... he he he he

    ReplyDelete